mJHEzxukdj31fhzMIHmiGai4Yfakiv2Yjgl83GlR
Bookmark

Dorong Mahasiswa Berkarya, Perpustakaan Unugiri Gelar Kelas Menulis Bersama Penulis Laraswangi

Arusgiri.com, Bojonegoro - Tim Perpustakaan Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) menggelar acara literasi bertajuk "Ketemu Penulis" di Pojok Statistik pada Rabu (17/12). Kegiatan ini menghadirkan Slamet Widodo, penulis buku kumpulan cerpen Laraswangi, untuk membekali mahasiswa teknik menembus redaksi media massa.

Slamet Widodo dalam membedah buku kumpulan cerpen Laraswangi (Foto: Tim Redaksi)

Kepala Perpustakaan Unugiri, Usman Roin, menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk mengubah pola pikir pengunjung perpustakaan agar tidak sekadar menjadi pembaca, tetapi juga mampu menjadi kreator konten atau penulis.

"Pengunjung perpustakaan diharapkan tidak hanya rajin membaca, tapi juga bisa berkarya dan mampu menembus media massa seperti koran," ujar Usman dalam sambutannya.

Dalam sesi diskusi, Slamet Widodo yang juga merupakan kolumnis aktif lembar budaya koran Jawa Pos Radar Bojonegoro, membedah proses kreatif di balik buku Laraswangi. Ia mengungkapkan bahwa kunci utama cerpen bisa diterima oleh editor koran adalah kekuatan lokalitas dan kejujuran dalam bercerita.

"Koran lokal sangat menyukai cerita yang mengangkat budaya daerah dan konflik sosial yang nyata. Namun, penulis tidak boleh hanya sekadar menulis peristiwa, melainkan harus mampu menangkap makna di balik peristiwa tersebut," papar Slamet.

Guru matematika MTs Negeri 3 Kepohbaru ini juga membagikan tips teknis, di antaranya pentingnya menentukan konflik utama, penggunaan teknik show don't tell, hingga pembuatan ending yang terbuka atau simbolik. Menurutnya, naskah yang baik harus melalui proses pengendapan dan penyuntingan mandiri sebelum dikirim ke media.

"Penulis perlu membaca ulang ceritanya dengan suara pelan. Jika ada bagian yang bisa dihapus tanpa merusak alur, maka hapus saja. Selain itu, patuhi kaidah media seperti jumlah kata dan kesesuaian tema," tambahnya.

Acara yang baru pertama kali digelar ini diisi dengan bedah buku Laraswangi yang berisi 15 cerpen bertema mitos dan adat masyarakat Bojonegoro. Moh. Alim, salah satu peserta merasa acara tersebut inspiratif karena memberikan pengetahuan langsung dari penulis.

"Sangat inspiratif, perpustakaan yang selama ini hanya menjadi sumber ilmu atau sumber literasi berupa teks, ternyata bisa memberikan khazanah keilmuan secara nyata melalui belajar langsung kepada penulis, diskusi dan bedah buku," ujar guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Kepohbaru tersebut.

Posting Komentar

Posting Komentar