Selain bertujuan sebagai bentuk inovasi ramah lingkungan dan bernilai jual, pelatihan ini juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Desa Sukowati terhadap limbah minyak jelantah. Mereka menyadari bahwa limbah minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, mahasiswa berkolaborasi dengan warga Desa Sukowati untuk mencari solusi yang inovatif dan berkelanjutan.
Melalui sosialisasi dan pelatihan, mahasiswa KKN 22 tersebut, mengenalkan kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Lilin aromaterapi merupakan lilin yang mengandung minyak esensial dengan aroma terapi alami yang dapat memberikan efek relaksasi, meningkatkan suasana hati, dan membantu mengurangi stres. Dengan demikian, produk yang dihasilkan tersebut tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan mental, tetapi juga menjadi alternatif pengganti lilin konvensional yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Dengan penuh semangat, Mahasiswa KKN 22 menjelaskan tentang manfaat lilin aromaterapi, cara pembuatan, dan proses pengelolaan limbah minyak jelantah yang ramah lingkungan. Mereka juga memberikan contoh-contoh produk lilin aromaterapi yang telah berhasil dibuat dari daur ulang limbah minyak jelantah.
![]() |
contoh hasil pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah |
Febrianti, salah seorang mahasiswa KKN 22 merasa bersemangat dengan program yang dijalankannya itu. “Kami ingin memberikan solusi yang praktis dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan mengubah limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi, kita bisa menjaga lingkungan sekaligus menciptakan produk bernilai tinggi yang bisa dijual dan mendukung perekonomian desa.” Terangnya.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan pelatihan praktis bagi warga yang tertarik untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah. Mereka memberikan pendampingan dan bimbingan dalam proses pembuatan lilin aromaterapi sehingga masyarakat bisa menguasai keterampilan baru yang dapat dijadikan peluang usaha di tingkat lokal.
Salah satu warga Desa Sukowati, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan yang diselenggarakan tersebut. “Kami sangat senang dengan kehadiran mahasiswa KKN Unugiri, Sosialisasi ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain mengatasi permasalahan limbah minyak jelantah, kami juga dapat menciptakan produk yang bernilai ekonomi tinggi. Semoga melalui pemanfaatan limbah minyak jelantah sebagai lilin aromaterapi ini, kami dapat menguatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan dan peluang ekonomi berbasis lokal,” ujarnya dengan semangat.
Dengan adanya kegiatan tersebut, mahasiswa KKN berharap inisiatif tersebut dapat berdampak jangka panjang dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah dan kesehatan lingkungan serta dapat memberikan peluang ekonomi baru bagi masyarakat desa yang berkelanjutan. Mereka percaya bahwa pendidikan dan kreativitas dapat menjadi pendorong perubahan positif bagi masyarakat.
Posting Komentar