Arusgiri.com, Bojonegoro - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 58 Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro sukses adakan Pelatihan Dasar dan Manajemen Tata Kelola Koperasi dengan tema "Bersinergi Membangun Ekonomi Mandiri dari Pemahaman Menuju Pemberdayaan". Acara tersebut dilaksanakan pada Minggu (17/08) di Balai Desa Panemon, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro.
Pendampingan KDMP (Koperasi Desa Merah Putih) merupakan program kerja KKN 58 Desa Panemon untuk memperdalam pemahaman mengenai Koperasi Merah Putih. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang dari anggota KDMP Desa Panemon.
Baharudin selaku Koordinator Desa mengungkapkan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu misi yang diberikan kampus untuk mendampingi berjalannya KDMP Desa Panemon. Dengan adanya koperasi, ia berharap bisa berperan aktif dalam mewujudkan ekonomi mandiri desa yang merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat desa.
“Pemahaman koperasi oleh khalayak umum identik dengan yang namanya koperasi simpan pinjam. Padahal banyak yang bisa dimanfaatkan dari KDMP yang nanti akan disampaikan oleh pemateri kita,” ucapnya.
Khakim, Perangkat Desa Panemon, mengungkapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN 58 Unugiri atas terselenggaranya pelatihan tentang KDMP ini. Ia juga menyampaikan bahwa KDMP adalah program dari pusat yang harus ditindaklanjuti dengan serius oleh para pengurus.
“Saya sampaikan kepada teman-teman pengurus Koperasi Merah Putih untuk bersiap-siap menerima sebuah kegiatan yang dibuat oleh teman-teman KKN. Daripada itu, belajarlah. Ini merupakan program baru. Kita harus serius, tanggap, tangguh, dan cekatan,” ujar Khakim.
Pada kesempatan yang sama, Ahmad Danial Abidin, menyampaikan materi tentang Koperasi Merah Putih. Ia memaparkan bahwa umumnya merujuk pada suatu badan usaha berbasis koperasi yang berdiri dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan anggotanya dan masyarakat sekitar.
![]() |
Ahmad Danial Abidin pemateri, sedang menjelaskan tentang Jabatan tertinggi dalam struktural Koprasi. |
Ahmad Rindhoni, salah satu anggota KDMP Desa Panemon melontarkan pertanyaannya kepada pemateri. “Menurut Anda, usaha apa yang sesuai dengan warga Desa Panemon yang mayoritas warganya bekerja sebagai petani?” tanya Ahmad.
Ahmad Danial Abidin kemudian menerangkan bahwa yang mengetahui potensi Desa Panemon merupakan masyarakat desanya sendiri. Ia memberikan contoh pada salah satu Koperasi Pertanian Desa Ngasem yang maju dengan model toko pertanian yang disasarkan untuk seluruh anggota.
“Metode dirancang untuk memenuhi semua kebutuhan anggota. Koperasi menyediakan dan nantinya anggota wajib membeli ke koperasi,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, Sudarko selaku kepala Desa Panemon mengungkapkan rasa terima kasih atas terselenggaranya kegiatan pelatihan ini.
"Harapannya, dengan adanya pelatihan ini bisa menambah pengetahuan baru khususnya mengenai pengelolaan KDMP,” pungkas Kepala Desa Panemon.
Posting Komentar