Arusgiri.com, Bojonegoro – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Lintang Giri menggelar kegiatan tahunan yakni Gelar Pentas Perdana Lintang Giri (Gandari) ke-15, yang mengangkat tema 15 Tahun Mengekspresikan Diri Bersama Seni. Kegiatan ini berkolaborasi dengan UKM Teater Kaged dari Pamekasan Madura bertempat di gedung Fakultas Tarbiyah Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri pada Sabtu malam (24/05).
Gandari ke-15 menampilkan dua karya teater, yaitu monolog Kayu Bekas karya Iqbal Biyer dari UKM Teater Kaged Pamekasan dan drama Jejak Pati karya Riris Wijayanti dari UKM Lintang Giri Unugiri yang diperankan oleh anggota baru Lintang Giri angkatan 2024.
"Ini bukan sekadar pentas tahunan untuk perayaan Dies Natalis Lintang Giri, tetapi juga sebagai unjuk karya perdana angkatan 2024," ujar Sofhi Fitriani, Ketua UKM Teater Lintang Giri.
"Untuk proses persiapannya sejak bulan Februari, mulai dari proses penulisan naskah, reading, olah vokal, olah tubuh, hingga gladi kotor dan gladi bersih. Untuk naskah jejak pati itu buat sendiri, jadi ada beberapa kali perombakan pada naskah sampai jadi yang sekarang. Sedangkan monolog kayu bekas itu dipentaskan oleh teater Kaged IAI Al Khairat Pamekasan Madura, untuk naskahnya hasil modifikasi dari angkatan sebelumnya," Lanjut Sofhi.
![]() |
Salah satu scene dalam 15 Tahun Mengekspresikan Diri Bersama Seni (foto/lissa). |
Penampilan dari Teater Kaget Madura menjadi salah satu sorotan malam itu. Sementara itu, drama Jejak Pati yang diperankan oleh anggota baru Lintang Giri mendapat apresiasi meriah dari penonton.
Siti Faizatur Rifah, selaku pemeran drama jejak pati, dirinya mengaku peran yang ia perankan cukup menantang.
"Saya berperan sebagai ibu dari Hesti, untuk mendalami karakter seorang ibu susah-susah gampang. saya belajar dari sosok ibu saya sendiri. Sangat senang setelah penantian panjang akhirnya pementasan bisa berjalan dengan lancar dan penonton juga antusias, " ungkapnya.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai komunitas teater yang ada di Bojonegoro maupun luar Bojonegoro seperti Gresik, Lamongan, Tuban, Surabaya, Madura dan Rembang.
Gandari ke-15 juga dimeriahkan dengan sumbangsih penampilan dari beberapa UKM Teater luar Bojonegoro yang hadir, salah satunya dari Teater Saroengan STAI Al-Anwar menampilkan puisi karyanya sendiri.
Salah satu penonton yang turut hadir mengaku terharu atas pendalaman karakter yang dimainkan.
"Para pemain bisa mengahayati karakternya masing-masing, jadi emosinya sampai ke penonton dan penampilan sumbangsih yang di tampilkan juga menghibur," ujar Diva Aulia.
Disamping itu, alumni Lintang Giri juga turut memberikan apresiasi.
“Dari sisi manajemen acara dan pembagian peran, jauh lebih baik dibanding tahun lalu. Sekarang panitia bisa fokus di bidangnya, aktor juga bisa fokus latihan, tanpa peran ganda,” ujar Uuz Robi'uz Zaidah.
Meskipun di tengah keterbatasan fasilitas dan perlengkapan pentas, seperti minimnya inventaris properti dan pencahayaan, panitia tetap mampu menyuguhkan pertunjukan yang layak diapresiasi.
Teks: Chandra Lefia Nisaningtyas dan Lissa Ayu Fernanda
Foto: Lissa Ayu Fernanda
Editor: M. Ainun Najib
Posting Komentar