 |
| Sumber: kkn kel 31 Nganjuk |
Arusgiri - Mahasiswa KKNT Unugiri Bojonegoro bersama Kelompok Tani desa Ngangkatan bergiat aktif tangani hama tikus dengan menggunakan omprong (Gas LPG) dan belerang, Sabtu (12/11/2022).
Kegiatan berburu tikus sawah adalah kegiatan yang rutin dilakukan oleh kelompok tani Desa Ngangkatan. Alasannya adalah tikus sawah di Desa Ngangkatan, Kabupaten Nganjuk masih menjadi hama yang paling menjengkelkan bagi para petani.
Kegiatan berburu tikus atau Gropyokan ini merupakan program yang diselenggarakan oleh Pemda Kabupaten Nganjuk yang ditunjukan oleh seluruh kelompok tani yang telah tergabung dalam Simluhtan.
"Kegiatan ini adalah pengalaman baru bagi mahasiswa KKNT kelompok 31 Unugiri." Tutur Izza, salah satu mahasiswa Unugiri.
Sebagai bentuk apresiasi dan reward, panitia kegiatan lomba menyediakan hadiah dengan total sebesar Rp.122,500.000 untuk 20 pemenang. Penilaian juara dihitung berdasarkan perolehan dari jumlah tikus yang ditangkap.
Salah satu anggota BPPK Kecamatan Rejoso menjelaskan, waktu paling efektif melakukan perburuan tikus ini adalah ketika kondisi bero. Kondisi bero adalah ketika sawah sedang tidak digunakan untuk bercocok tanam.
"Waktu yang paling efektif dalam perburuan adalah saat lahan dalam kondisi bero, karena jika lahan sedang digunakan maka perburuan tikus harus menggunakan umpan untuk menangkapnya." Tutur Farida, sapaan akrabnya.
Kegiatan gropyokan tikus di Desa Ngangkatan, Kecamatan Rejoso ini menggunakan media omprong.
"Jika penggunaan omprong dilakukan secara intensif maka akan sangat efektif, hasilnya cukup memuaskan karena biasanya bisa ditangkap ratusan ekor tikus sekali gropyokan," tambahnya.
M. Abul khoir koordinator desa menjelaskan," terlaksananya kegiatan hari ini, saya bersama teman teman KKN berharap kedepannya tidak hanya di dusun jatisari saja akan tetapi di beberapa dusun di Desa Ngangkatan. Berikhtiyar saling bahu membahu membasmi hama tikus sawah secara menyeluruh". Pungkasnya. (iz/nf)
Posting Komentar