KEMISKINAN
Jikalau ku punya
Tak hanya
Gubuk nestapa
Tempatku rebahkan daksa
Jikalau ku punya
Tak hanya
Pintalan goni
Guna satir orang
Jikalau ku punya
Tak hanya
Seonggok singkong
Tuk santanpan
Jikalau ku punya
Tak hanya
Pendar bagaskara
Penerang gubuk nestapa
Jikalau ku punya
Tak hanya
Tak hanya
Seonggok singkong
Tuk santanpan
Jikalau ku punya
Tak hanya
Pendar bagaskara
Penerang gubuk nestapa
Jikalau ku punya
Tak hanya
Di penghujung jalan kota yang sunyi
Tinggal seekor tikus yang pintar dan terpuji
Ia mengenakan dasi yang rapi
Dan topi yang membuatnya terlihat gagah berani
Dengan mata yang tajam dan telinga yang lebar
Tikus berdasi ini mengamati dunia
Ia berjalan dengan langkah yang tegap
Dan membuat semua orang yang melihatnya terkesan, dengan dasi yang bergantung di lehernya
Dengan senyum dan kata-kata yang rapi
Ia berbicara layaknya pemimpin yang bijaksana
Ia berbicara tentang keadilan dan kesejahteraan
Tapi tindakannya jauh dari semua yang ia katakan
Tikus berdasi ini mengamati dunia
Ia berjalan dengan langkah yang tegap
Dan membuat semua orang yang melihatnya terkesan, dengan dasi yang bergantung di lehernya
Dengan senyum dan kata-kata yang rapi
Ia berbicara layaknya pemimpin yang bijaksana
Ia berbicara tentang keadilan dan kesejahteraan
Tapi tindakannya jauh dari semua yang ia katakan
Ia menipu rakyatnya dengan janji-janji palsu
Ia mengambil uang negara untuk kepentingan pribadi
Ia memecah belah rakyat demi kepentingan pribadi dan para tikus berdasi lainnya
Lalu, meninggalkan rakyat dalam kemiskinan dan kesengsaraan
Oh, para tikus berdasi
Kapan kamu akan sadar atas kesalahanmu?
Kapan kamu akan memberikan perubahan yang lebih baik?
Atau kamu akan terus menikmati kekuasaanmu?
Kami rakyat bawah
Menunggu perubahan
Menunggu keadilan
Menunggu pemimpin yang jujur dan adil
Untuk bumi pertiwi, yang sedang tidak baik-baik saja
Penulis: Nur Faizatul Lathifah
*Mahasiswi Prodi PIAUD Semester 4
Posting Komentar