Arusgiri.com- Rayakan hari jadi ke-10, Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) menggelar serangkaian acara menarik, salah satunya yaitu Bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mahasiswa yang diselenggarakan pada Sabtu, (16/11) di lapangan kampus Unugiri.
Pendaftaran bazar dilakukan secara online melalui link yang ada di dalam poster yang disebarluaskan oleh panitia. Hal ini disambut dengan antusiasme para mahasiswa. Sehingga jumlah pendaftar stand bazar melebihi kuota stand yang disediakan panitia. Panitia pun akhirnya membuka tambahan kuota bagi peserta dengan syarat membawa perlengkapan sendiri dan tidak dapat fasilitas stand dari panitia.
![]() |
Stand UMKM Mahasiswa |
Diva, mahasiswa dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) yang tidak mendapatkan fasilitas stand, mengaku sedikit kesulitan karena harus membawa perlengkapan sendiri. Namun, ia tetap semangat.
"Kegiatan bazar ini sangat bagus untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Meskipun tidak mendapatkan stand, saya tetap berusaha semaksimal mungkin," ujar Diva.
Kegiatan ini menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan serta memamerkan produk-produk kreatif mereka. Namun, beberapa mahasiswa mengeluhkan eksekusi program bazar dari pihak panitia yang tampak kurang maksimal.
Sebagaimana pengakuan Marsitah, mahasiswi dari Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI). Ia merasa senang bisa ikut berpartisipasi dalam bazar ini. Namun, ia menyayangkan informasi yang diberikan terkait siapa saja mahasiswa yang lolos dan dapat berjualan terlalu mendadak. Ia lantas bercerita terkait teman-temanya yang menyangka lolos pendaftaran bazar dan sudah menyiapkan stok barang untuk dijual, tetapi ternyata mereka tidak lolos.
"Informasi mengenai siapa saja yang lolos dan mendapatkan stand diberikan terlalu mendadak. Saya berharap ke depannya panitia bisa memberikan informasi yang lebih jelas dan detail," ungkap Marsitah.
Marsitah juga mengeluhkan adanya pembagian makanan dan minuman gratis usai jalan sehat yang ia anggap mengganggu penjualan para peserta bazar. Ia juga berharap letak lokasi bazar agar lebih strategis.
"Pembeli cenderung lebih ramai sebelum jalan sehat. Dan Terkait pembagian makanan atau minuman secara gratis bisa dievaluasi lagi, terlebih kampus juga mengadakan bazar. Semoga ke depannya lokasi bazar bisa lebih strategis agar lebih banyak pengunjung," tambahnya.
Senada, Siti Mukholifah, salah satu mahasiswa dari Prodi Pendidikan Guru Madrasah ibtidaiyah (PGMI) yang mendapatkan fasilitas stand, mengeluhkan tidak adanya penomoran stand yang menyebabkan perebutan tempat antar mahasiswa satu dengan mahasiswa lainnya.
Meski eksekusi bazar tampak kurang maksimal, berbagai produk menarik dari mahasiswa cukup menyita perhatian dalam bazar ini, mulai dari makanan, minuman hingga kerajinan tangan seperti scarf, bunga, dan pakaian.
Pewarta: Lissa Ayu Fernanda dan Siti Muhimatun Azizah
Posting Komentar