![]() |
| Potret Mahasiswa Fakultas Tarbiyah menggunakan hak pilihnya dalam Pemira 2024 di depan Gedung Fakultas Tarbiyah, Kamis (2/10/2024). (foto. Nisa) |
Arusgiri.com, Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) adakan Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) untuk memilih ketua dan wakil ketua Himpunan Mahasiswa Prodi (HMP), ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Fakultas (BEM F), dan ketua dan wakil ketua Badan Eksekutif Mahasiswa tingkat Universitas (BEM U) pada Kamis (3/10/2024).
Pemilihan tersebut dilaksanakan di empat Tempat Pemungutan Suara (TPS) Unugiri, yakni Fakultas Tarbiyah di depan Laboratorium Komputer, Fakultas Syariah dan Adab di Gedung Fakultas Syariah dan Adab, Fakultas Ilmu Kesehatan serta Fakultas Sains dan Teknologi di depan Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan di depan Gedung Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan.
Satria, selaku ketua KPUM menyatakan bahwa Pemira ini merupakan Pemira pertama yang dilakukan secara offline setelah tiga tahun sebelumnya dilaksanakan secara online.
"Ini baru pertama kalinya melakukan pemilihan secara oflline. Sampai meminjam box ke KPU," terangnya.
Pemira diadakan secara offline, lanjut Satria, agar mahasiswa dapat berpartisipasi secara langsung dalam mengawal Pemira tahun ini guna meningkatkan spirit demokrasi kampus.
Satria juga menjelaskan bahwa semua mahasiswa yang sudah memiliki Kartu Rencana Studi (KRS) memiliki hak suara untuk memilih. Adapun yang belum mengurus KRS, tidak mempunyai hak memilih.
"Harapan kami sederhana, jangan jadikan BEM ini hanya sebagai organisir, tapi juga progresif, baik dalam tindakan dan pemikiran," harap Satria.
Ia juga berharap BEM selanjutnya akan melakukan pengawalan terhadap keresahan-keresahan mahasiswa.
Lebih lanjut, Satria mengatakan bahwa pemilihan ini masih memerlukan evaluasi karena memang baru kali pertama. Baginya, masukan dari para mahasiswa akan menjadi bahan perbaikan untuk KPU selanjutnya.
Muhammad Sibaq, salah satu mahasiswa yang mencoblos, mengapresiasi Pemira tahun ini. Selain itu, ia juga memberikan masukan kepada KPU agar pencoblosan selanjutnya dilakukan lebih pagi.
"Pemira tahun ini sudah bagus. Namun, mungkin untuk waktu pemilihan bisa diadakan lebih pagi agar tidak bertabrakan dengan jadwal masuk kuliah," ujar mahasiswa Prodi PAI tersebut.
Ia juga menyampaikan harapan kepada ketua eksekutif terpilih agar berusaha lebih keras dalam mendorong minat mahasiswa dalam mengikuti Organisasi Mahasiswa (Ormawa).
Riris Wijayanti, mahasiswa Prodi BK (Bimbingan Konseling), juga turut memberi komentar terkait Pemira tahun ini.
"Mohon untuk kakak-kakak yang berjaga di TPS 3 agar dapat menjaga kerahasian surat suara, karena seharusnya panitia KPU-M pun tidak berhak melihat surat suara pemilih sebelum didakannya rekapitulasi surat suara secara sah dan terbuka," sarannya.
"Semoga untuk semua ketua yang terpilih agar selalu mengawal anggotanya untuk melaksanakan kewajiban yang dibebankan kepada Ormawa," harapnya di akhir wawancara.
Adapun alur pencoblosan dalam Pemira ini adalah mahasiswa melakukan absen terlebih dahulu, mendapatkan surat suara, mencoblos, memasukkan ke dalam kotak suara dan mencelupkan jari ke dalam tinta.
Penulis: Mukaromatun Nisa dan Nurul Hidayah (Mahasiswi Prodi PAI)




Posting Komentar