mJHEzxukdj31fhzMIHmiGai4Yfakiv2Yjgl83GlR
Bookmark

Antusias Mahasiswa Unugiri Sambut Debat Kandidat BEM Universitas

 

Suasana debat antara dua kandidat BEM Unugiri di Gedung Rektorat lt.3, Unugiri, Senin (30/9/2024). (foto.Rifai)


Arusgiri.com, Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) menggelar Debat kandidat Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U) di gedung rektorat lt.3, kampus Unugiri, pada, Senin (30/9/2024). Debat ini melibatkan dua calon ketua dan wakil ketua BEM Universitas. Calon pertama dari pasangan Wahyu Jayanam dan Dika Bayu Saputra, dan calon kedua dari pasangan Jody Aditya dan Diah Nawang Wulan.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM), Satria, mengatakan bahwa debat tersebut disambut dengan antusias yang tinggi oleh para mahasiswa. Menurutnya, hal itu terlihat dari banyaknya mahasiswa yang hadir secara langsung di gedung Rektorat lt.3 dan yang mengikuti siaran langsung di YouTube. 

"Antusiasme mahasiswa sangat besar, melebihi ekspektasi awal," ujar Satria saat diwawancarai oleh Tim Redaksi LPM Arusgiri. 

Satria lantas mengatakan tujuan diadakannya kegiatan debat kandidat ini, yaitu untuk memberikan ruang kepada mahasiswa agar memahami lebih dalam gagasan dari masing-masing Pasangan Calon (Paslon).

"Tujuan debat ini adalah agar mahasiswa dapat memilih secara objektif dengan memahami gagasan dari setiap paslon," ujar Satria.

Debat kandidat ini diawali dengan pemaparan visi misi kedua calon kandidat. Paslon pertama, Wahyu Jayanam, dalam penyampaian visi misinya mengatakan bahwa suara mahasiswa akan lebih didengar ketika berada dalam posisi kepemimpinan. 

"Ketika kita punya jabatan, suara kita akan lebih didengar," ungkap Wahyu, sapaan akrabnya.

Ia juga menyatakan akan merealisasikan kebijakan bebas UKT (Uang Kuliah Tunggal) bagi BEM U (100%), BEM F (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas) (50%), dan HMP (Himpunan Mahasiswa Prodi) (25%) sesuai hasil kongres tahun lalu.

Mengenai visi misinya, Wahyu mengakui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara visinya dengan paslon lain karena sama-sama ingin mewujudkan World Class University (WCU). Namun, Wahyu menekankan program-programnya yang lebih berfokus pada aspirasi mahasiswa terkait isu-isu seperti UKT ghaib dan kasus pelecehan seksual di kampus.

Disisi lain, Paslon kedua, Jody Aditya, membawa visi misi yang menekankan pada kolaborasi dan transparansi. 

"Motivasi utama saya ikut serta dalam pemilihan umum kali ini untuk menghidupkan kembali Ormawa (Organisasi Mahasiswa) yang semakin kurang diminati," ujar Jody. 

Ia ingin memfasilitasi potensi mahasiswa dengan mengadakan berbagai event dan lomba berskala nasional maupun internasional. Adapun visinya adalah meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan kampus untuk mencapai target World Class University yang ditetapkan Unugiri pada tahun 2045.

Sementara itu Nimas Ajeng, mahasiswa Unugiri yang turut hadir, mengungkapkan bahwa debat ini memberikan wawasan baru bagi mahasiswa terkait visi dan misi kedua paslon. 

"Debat kandidat ini berlangsung sangat menarik karena KPUM berhasil menyajikan konsep baru yang memberikan pencerahan bagi mahasiswa," ungkapnya.

Ia juga berharap kandidat BEM terpilih akan menjadi pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab.

"Saya berharap BEM terpilih nantinya bisa menjadi pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab," lanjut Nimas.

Selain itu, Defana, Calon BEM F, juga turut memberikan pendapat mengenai kegiatan ini. Menurutnya, forum ini sangat membantu mahasiswa dalam memahami visi dan misi kedua paslon.

"Forum debat ini membantu mahasiswa memilih secara objektif, bukan subjektif," kata Defana. 

Defana juga berharap bahwa BEM Unugiri ke depannya akan fokus pada pengkaderan organisasi mahasiswa dan peningkatan motivasi mahasiswa untuk berorganisasi. Sehingga dapat membantu mahasiswa dalam  memilih pemimpin yang tepat untuk membawa Unugiri menuju World Class University.


Penulis: Moch. Nur Aziz Rifai (mahasiswa Prodi HES)

Posting Komentar

Posting Komentar