mJHEzxukdj31fhzMIHmiGai4Yfakiv2Yjgl83GlR
Bookmark

Pupuk Kimia Semakin Mahal, Mahasiswa KKN Unugiri Adakan Pelatihan Pembuatan Eco-enzyme & Elisitor Biosaka


Dok. Sambutan pelatihan eco-enzyme dan elisitor biosaka 
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 4 Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri, mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik eco-enzyme dan elisitor biosaka, di Desa Drajat pada Selasa (22/8/23).

Program kerja ini merupakan salah satu program unggulan KKN Unugiri kelompok 4 yang ditujukan kepada petani dan masyarakat untuk membantu mengatasi masalah pupuk subsidi yang semakin langka dan mahal, serta untuk memperbaiki kualitas tanah di Desa Drajat. Mengingat hampir seluruh masyarakat Desa Drajat bermata pencaharian sebagai petani. 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh 20 peserta perwakilan dari 4 kelompok tani Desa Drajat, Kepala Desa Drajat, Kepala Dusun, Perangkat Desa lainnya, serta Dosen Pembimbing Lapangan 1 dan 2 yakni Ahmad Manshur dan Romadhiyana Kisno Saputri. Dengan adanya program kerja pembuatan pupuk organik eco-enzyme & elisitor biosaka, mahasiswa KKN Kelompok 4 berharap petani mampu memproduksi dan menggunakannya dengan baik. 

"Saya perwakilan dari kelompok tani mengucapkan terimakasih kepada bapak ibu DPL serta Mahasiswa KKN Unugiri telah mengadakan acara yang luar biasa ini. Yang mana adanya pelatihan ini untuk mengatasi problematika yang dialami petani. Mengingat pupuk kimia bersubsidi saat ini terbilang langka. Semoga kegiatan ini menjadi pembuka jalan keluar bagi kita semua untuk mengatasi problematika tersebut serta dapat berdampak baik pada alam, terutama memperbaiki kualitas tanah sebagai sarana pendukung terjaminnya hasil panen para petani," Tutur Nur Salim selaku Ketua GaPokTan.

Dalam sambutannya, Kepala Dusun Mantup menghimbau kepada perwakilan Kelompok Tani untuk getok tular ilmu yang didapatkan hari ini. “Sebelumnya PokTan (Kelompok Tani) juga pernah mengadakan pelatihan obat organik bagi tanaman, tetapi baru ini diadakan pelatihan pembuatan pupuk," Ujarnya.

Ahmad Manshur selaku Dosen Pembimbing Lapangan mengapresisasi kepada perwakilan Kelompok Tani karena telah menyempatkan waktu untuk belajar bersama dan evaluasi bersama. 

“Ilmu tidak akan pernah habis bapak ibu, apalagi kegiatan ini sangat menarik karena kita langsung bisa praktik membuat pupuk organik yang tentunya ramah lingkungan. Hasil tumbuhan yang ditanam di tanah yang bebas bahan kimia, akan menghasilkan tanaman yang berkualitas pula," Ungkapnya.

Pelatihan pembuatan pupuk organik tersebut, dipandu oleh Fazat Fairuzia. Dalam pemaparan materinya, dia menjelaskan mengenai manfaat Eco-enzyme & elisitor biosaka. "Eco-enzyme sendiri bisa diartikan sebagai cairan serba guna yang dibuat dari hasil fermentasi sisa buah, sayuran yang dicampur air, dan gula merah," Jelasnya.

Setelah melewati tahap pemrosesan, hasil akhirnya adalah berupa cairan dengan warna kecoklatan dan aroma asam yang segar.

Fazat juga menyampaikan bila banyak sekali manfaat yang dihasilkan oleh eco-enzyme untuk alam dan manusia, bukan hanya sebagai pupuk alami tanaman melainkan juga sebagai pengharum ruangan, obat kumur, mencegah jamur kulit salah satunya eksim bahkan karang gusi dapat berangsur bersih bila rajin berkumur dengan eco-enzyme.

"Demikian juga ketombe dapat dicegah bila sampo kita campurkan eco-enzyme saat berkeramas," Tambahnya.

Adapun Langkah-langkah dalam pembuatan eco-enzyme yaitu sebagai berikut; ukur sampah organik (bisa berupa kulit buah lunak atau sayuran), gula, dan air dengan perbandingan 3:1:10. Potong sampah organik menjadi potongan kecil dan masukkan ke dalam wadah plastik yang sudah berisi campuran air dan gula. Aduk dan tutup wadah sampai kedap udara. Sisakan ruang untuk gas yang dihasilkan saat fermentasi. Biarkan wadah selama tiga bulan di tempat yang teduh. Terakhir, saring cairan.

Setelah berhasil membuat eco-enzyme, Fazat menginstruksikan para petani untuk membuat Elisitor Biosaka.Yang mana Elisitor Biosaka sendiri merupakan larutan ekstrak tumbuhan yang berperan sebagai elisitor yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman.

Teks : Siti Sofiyatun (Mahasiswa PAI Unugiri)

Editor : Lia Salsabila

Foto : Siti Sofiyatun

0

Posting Komentar