![]() |
| Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Kompos dari bahan Sampah Organik |
Arusgiri.com, LPM Spektrum-Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) kelompok 03 Unugiri yang berada di Desa Margomulyo menggandeng Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam melakukan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Kompos dari bahan Sampah Organik pada Senin (14/08/23).
Acara yang berlangsung selama 3 jam setengah tersebut didatangi oleh Ketua RT, Pengurus bank sampah, dan Kelompok tani. Acara tersebut berlangsung dari pukul 14.00 sampai pukul 16.30 WIB.
Salah satu problem di Desa Margomulyo ialah terkait bank sampah yang vakum terkelola. Pada tahun 2019, bank sampah di Desa Margomulyo mulai berjalan dibubuhi sebutan "Barokah lan Manfaati".
Maya selaku Ketua Program Bank Sampah mengaku bahwa penyebab kevakuman bank sampah tersebut akibat dari covid 19 dan harga upah menurun. "Bank sampah yang semula berjalan sempat vakum disebabkan covid 19 dan harga upah yang semakin menurun. Hal tersebut membuat pengurus bank sampah menjadi malas untuk melanjutkan." Ujarnya
"Di Desa Margomulyo ini untuk sampah masih menjadi problem utama, apalagi yang tidak mempunyai lahan untuk mengumpulkan sampah tersebut. Ada 2 opsi tempat untuk dijadikan TPA (Tempat Pembuangan Akhir), yakni di wilayah Dusun Medayun dan di Dusun Lemah Bang. Namun hal ini masih dalam pertimbangan karena dana yang dibutuhkan tidak sedikit" ujar Arip selaku Kepala Desa.
Dikarenakan sampah yang diambil dari rumah warga biasanya hanya berupa plastik saja, maka Mahasiswa KKN berinisiatif untuk memberi sosialisasi jika sampah basah (organik) juga bisa dimanfaatkan.
Selain itu, pihak dinas ketahanan pangan dan pertanian, Iskak Riyanto selaku pemateri memberikan sosialisasi dan arahan terkait pengolahan sampah organik. Dia juga mengajak para undangan untuk praktik pembuatan kompos secara langsung.
![]() |
| proses pembuatan kompos |
Bahan yang digunakan untuk pembuatan kompos diantaranya; kohe, tetes tepu, EM4, sampah organik, abu sekam dan air. Adapun alat yang digunakan yakni; terpal, skrop, cangkul dan gembor.
"Setelah bahan dicampur jadi satu, bahan ditutup selama kurang lebih 2 Minggu. Setelah itu pupuk tersebut baru bisa dipergunakan". Jelasnya ditengah sosialisasi.
"Pupuk organik lebih bagus dari pada pupuk kimia. Tanaman yang dipupuk menggunakan pupuk organik akan tumbuh subur, bisa digunakan pada semua jenis tanaman, baik dipersawahan ataupun dibuat rumahan, seperti untuk memupuk bunga dan lain sebagainya" tambahnya.
Teks : Dara Nur Fadilla
Editor : Lia Salsabila
Foto : Arsip KKN 03




Posting Komentar