"Kami mahasiswa Bojonegoro berkomitmen untuk ke depannya dapat mengambil peran dan mengimplementasikan segala inovasi aktivitas kemahasiswaan sebagaimana kapasitas kami sebagai mahasiswa," ucapnya.
Kongres dan seminar tersebut dibuka langsung oleh Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah. Dalam sambutannya menyampaikan, sebagai mahasiswa menjadi kritis, solutif, dan akurat itu sangat perlu dan penting untuk menyampaikan aspirasi. Namun, pemerintah juga punya cita-cita bersama untuk kesejahteraan masyarakat. Apa yang menjadi cita-cita bersama itu semoga bisa didukung oleh aliansi BEM Bojonegoro.
"Kalian semua adalah orang-orang yang berproses. Dalam menaiki tangga, tolong jangan terpeleset dan terpelanting. Maka komunikasilah dengan baik ketika mau menyampaikan aspirasi. Apabila ada yang tidak jelas, kami membuka dialog dan diskusi tapi fakta-fakta di lapangan juga harus berimbang," ujarnya.
Bupati menambahkan, kongres pertama nanti bisa dimusyawarahkan secara mufakat untuk menghasilkan pemimpin aliansi ini.
"Saya yakin dengan adanya aliansi yang baik ini bisa mendorong, membangun dan mengawal program pemerintah yang berkelanjutan,"
Adapun pemateri yang didapuk sebagai pembicara dalam seminar yakni ketua DPD KNPI Bojonegoro Miftakhul Huda dan Koordinator BEM Nusantara wilayah Jawa Timur, Syahrul Ihza Ramadhan.
Dalam pemaparannya, Miftakhul Huda menjelaskan, bentuk peran yang bisa diambil mahasiswa untuk pembangunan berkelanjutan di Bojonegoro yaitu, mahasiswa harus mengetahui potensi diri masing-masing. Lalu mengoptimalisasi hal tersebut sesuai bidang keilmuannya lalu diberikan kepada masyarakat.
"Mahasiswa adalah sosok kaum pembelajar yang besar. Maka pemikiran atau gagasannya juga harus besar. Kerja-kerjanya juga harus kerja yang besar," terangnya.
Hal senada disampaikan narasumber kedua. Syahrul menceritakan tentang sejarah peran penting kaum muda. Untuk itu dirinya pun mendorong mahasiswa yang tergabung di Aliansi BEM Bojonegoro agar ikut serta mengambil peran layaknya para pemuda pendahulu.
"Peran mahasiswa sangat banyak dalam pembangunan sebuah negara, bahkan sebelum kemerdekaan. Apalagi Indonesia sebentar lagi akan mendapat bonus demografi pada tahun 2030 sampai 2040 mendatang. Untuk itu mari bersama-sama khususnya kita pemuda, memainkan dan memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin guna menciptakan negara Indonesia Maju."
Acara tersebut dihadiri 75 peserta dari 10 kampus yang tergabung dalam Aliansi BEM Bojonegoro. Adapun tamu undangan yang hadir yaitu Kapolres Bojonegoro AKBP Rogib Trianto, Kodim Letkol Arm Arif Yudho Purwanto, kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Bapak Mahmudi, dan Ketua yayasan Suyitno Bojonegoro Dr Arief Januarso.
Foto: M Ainun Najib
Teks: Listiowati
Editor: M Taufik Naufal



Posting Komentar