mJHEzxukdj31fhzMIHmiGai4Yfakiv2Yjgl83GlR
Bookmark

Signifikansi UKM Kepenulisan


MENGAPA-unit kegiatan mahasiswa (UKM) bidang kepenulisan itu penting? Pertanyaan pembuka ini perlu penulis kemukakan untuk menegaskan sekali lagi, dua kali lagi, dan seterusnya, bila kemampuan menulis itu signifikan dimiliki siapa saja. 

Kemampuan menulis menjadi penting dimiliki, agar ia menjadi pelengkap ragam profesi manusia. Sebagai contoh, yang berprofesi primer sebagai guru-dosen, lalu memiliki kecerdasan menulis sebagai profesi sekunder, upaya menghasilkan pembelajaran inovatif akan senantiasa ia bingkai dan share secara sistematis kepada sesama pendidik. Apalagi, hal ini selaras dengan pernyataan Didik Komaidi (2011: iv) dalam karya ajibnya “Panduan Lengkap Menulis Kreatif: Teori dan Praktik” bahwa, prasyaratan masyarakat dikatakan maju bila budaya menulis sudah mentradisi.

Pernyataan di atas tentu logis bila ditelaah secara filosofis. Sebab, dengan menulis, ide pikiran kita menjadi awet dan tersebar secara luas. Generasi yang hidup kini, esok, dan mendatang akan mengetahui bila kita memiliki ide cemerlang yang tertuang dalam tulisan. Jika demikian, keawetan ide yang berwujud tulisan tidak pernah lekang oleh waktu meski jasad sudah membujur di pemakaman.

Di samping melekangkan originalitas pemikiran kita, menulis ternyata menyebarkan pola pikir kreatif kita kepada publik. Sehingga publik tahu, mengenal bin populer, bila ide kita brilian, super, kreatif, dan memiliki signifikansi yang luar biasa terhadap kemajuan peradaban di manapun dan kapanpun.

Guna mewujukan hal tersebut, pada wilayah kampus, UKM yang konsen terhadap penulisan adalah sarana yang tepat dipilih mahasiswa agar terampil menulis. Amatan penulis, ruang kuliah belumlah cukup untuk melahirkan penulis karya ilmiah yang berkualitas dan produktif. Apalagi, bila hasil karya ilmiah mahasiswa -makalah, paper dan sudara-saudaranya- tidak mendapatkan saran konstruktif dari dosen. Maka problem mutu karya tulis mahasiswa akan selamanya menjadi PR besar yang tidak terselesaikan dari waktu ke waktu.

Porsi yang lain, UKM bidang penulisan adalah sarana tepat mahasiswa yang masih gaptek menulis, mengadaptasikan dirinya dengan berbagai jenis kepenulisan yang perlu dikuasai secara baik. Mulai dari menulis makalah, resum buku, jurnal ilmiah, dan gongnya adalah Skripsi untuk Sarjana, Tesis untuk Magister, dan Disertasi untuk program Doktor hingga terlahir karya tulis ilmiah yang bermutu.

UKM bidang penulisan perlu sekali dipilih, karena ada komunitas intens yang ngopeni mahasiswa dari tidak bisa menulis menjadi bisa, mahir, terampil, bahkan menjadi langganan juara kepenulisan esai, artikel, dan sebagainya mulai dari regional, nasional, bahkan internasional. 

UKM bidang kepenulisan juga urgen, karena menjadi sarana latihan intensif menulis berita, artikel, resensi buku, dan aneka jenis kepenulisan lain yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Sehingga dalam perkuliahan, mahasiswa bisa menyajikan kepenulisan karya ilmiah yang apik, tidak asal -copy by paste- yang kemudian ditempel pada lembar kerja MS Word, lalu dikirim ke group mata kuliah, untuk selanjutnya dipresentasikan.

Fakta lain yang perlu dicermati bagi mahasiswa baru, bila proses adaptasi dari bangku menengah atas-kejuruan, lalu menjadi mahasiswi (anak kampus), bukanlah perkara mudah. Proses adaptasi penugasan mata kuliah tentu pada semester awal membutuhkan pendampingan intensif bidang kepenulisan. Dengan bergabung di UKM bidang penulisan, mahasiswa belajar melengkapi kemampuan psikomotoriknya khusus bidang tulis menulis yang diperkenalkan secara bertahap.

Apalagi dengan begabung di UKM bidang kepenulisan, akan ditemukan wadah baru mahasiswa yang memiliki kesamaan hobi dan yang belum memiliki hobi menulis. Karena di dalamnya, mahasiswa akan diyakinkan bila menulis itu adalah peradaban tua yang sudah dilakukan oleh nenek moyang kita. 

Bisa dibayangkan sejenak, bila moyang kita tidak meninggalkan secuil tulisan pun. Tentu peradaban manusia tidak akan pernah terdokumen dengan baik. Warisannya, tidak akan pernah kita temui. Dikarenakan, tidak ada sumber jelas bagaimana moyang kita menjalani kehidupan dan membangun peradabannya dari waktu ke waktu. 

Melihat signifikaannya UKM bidang kepenulisan, sudah seharusnya mahasiswa sebagai agen of change memahami bila ke depan informasi dan teknologi akan semakin berkembang. Keberadaannya diharapkan menjadi bagian dari perubah peradaban melalui kemampuan menulis yang dimiliki. 

Apalagi, keterampilan mahasiswa dalam tulis menulis akan mampu menyederhanakan pengetahuan yang melangit jadi membumi. Wujudnya, pedagang di pasar, tukang becak, sopir angkot, kuli bangunan, serta para ojek dan lainnya bisa memahami dengan mudah tulisan yang tersaji atas fenomena kekinian yang diulas secara lugas, sistematis substansi maknanya, lalu mereka menjadi cerdas. Salam menulis.

Teks: Usman Roin (Penulis adalah Dosen Prodi PAI Unugiri)

Editor: M. T. Naufal

Ilustrasi: Pexels.com

Posting Komentar

Posting Komentar