mJHEzxukdj31fhzMIHmiGai4Yfakiv2Yjgl83GlR
Bookmark

Dinilai Kurang Persiapan, Sejumlah Ormawa Unugiri Keluhkan Intruksi Kampus yang Serba Mendadak

Sumber ilustrasi: Listiowati

Arusgiri - Sejumlah
  Mahasiswa yang tergabung dalam Ormawa (Organisasi Kemahasiswaan) kampus Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri keluhkan terkait adanya Rumpun Ormawa  yang tiba-tiba mendadak untuk perayaan Hari Santri Nasional dan Dies Natalis Unugiri ke-8. Selain itu mereka mempertanyakan tidak adanya komunikasi atau persetujuan terlebih dahulu dari pihak Ormawa terkait pembentukan rumpun tersebut. Ditambah deadline penyerahan proposal dalam waktu  singkat dan adanya pemangkasaan dana kegiata

M Khoirul Ibad, salah satu ketua UKM mengatakan sangat tidak setuju dengan pembentukan Rumpun yang tanpa melibatkan pihak Ormawa terlebih dahulu. Pembagian rumpun apalagi rumpun UKM menurutnya tidak tepat. Pihak kampus hanya melihat gerak dasar dari UKM tersebut, bukan tujuan atau goalnya.

“Semestinya ada koordinasi terlebih dahulu terkait pembentukan rumpun ini. Harus ada komunikasi atau  persetujuan dari semua Ormawa,” katanya.

Dirinya juga menanyakan terkait tujuan sebenarnya adanya Rumpun Ormawa.

“Jika memang rencana merger ini sudah sejak lama direncanakan, alangkah baiknya diinformasikan jauh-jauh hari meskipun mungkin hanya sebatas isu-isu dulu. Bukan mendadak seperti kemarin. Apalagi kegiatan ini baik untuk membesarkan nama kampus.” Tambahnya.

Ketua UKM Penulisan dan Penalaran Griya Cendikia juga mengaku kewalahan  terkait informasi tersebut. Pasalnya sebelum instruksi tersebut digaungkan, dirinya  dan teman-temannya sudah membuat rencana kegiatan UKMnya sendiri.

“Proposal kegiatan  UKM kami waktu itu sudah siap tinggal menyerahkan ke rektorat.  Namun setelah adanya instruksi rumpun atau merger dengan UKM lain, kami harus banting setir. Yang awalnya bagaimana dan jadinya bagaimana,” ungkapnya.

“Saya sendiri sebenarnya tidak masalah terkait adanya rumpun ini.  Mungkin kampus ingin melihat bagaimana kerjasama dari mahasiswanya. Tetapi, setidaknya jika merencanakan terbentuknya rumpun, dimana rumpun tersebut harus bekerjasama membuat suatu acara, dengan deadline waktu yang kurang dari 2 Minggu proposal harus masuk rektorat, itu jujur membuat Saya sebagai mahasiswa cukup kewalahan. Pasalnya selain mengurus organisasi kami juga memiliki kegiatan lain dimana semuanya dipasrahi tanggung jawab,” tambah mahasiswi yang akrab dipanggil Nafisa tersebut.

Hal senada juga diungkapkan ketua UKM Musik Rizky Satria Maulana, Ia juga mengaku kecewa tentang informasi kampus yang tiba-tiba mendadak.

“Seharusnya  pengumuman merger dengan ormawa lain itu disampaikan jauh-jauh hari. Satu bulan sebelum Oktober misalnya,” ungkapnya.

ACC Proposal Kurang Gercep dan Adanya Pemangkasan Dana 

Sumber ilustrasi: Naufal

 Kampus juga dinilai sangat  lambat dalam menangangi proposal. Mahasiswa yang akrab disapa Satria itu menjelaskan bahwa proposal  kegiatannya dari  Rumpun Seni sangat lambat disetujui oleh pihak rektorat.

“Kami disuruh merevisi proposal berkali-kali terutama kaitannya soal dana. Katanya harus dipangkas seminimal mungkin. Padahal itu kegiatan 6 UKM. Kami juga sempat merasa  seperti digantung akibat tidak adanya kejelasan dari pihak kampus. Mau jalan susah. Akhirnya terpaksa kegiatan kita undur,” keluhnya pada Senin, (31/10/2022).

Menurutnya, pemangkasan dana ini sangat menyulitkan rumpunnya. Apalagi rumpun seni. Dimana butuh peralatan seperti sound system dan sebagainya yang mumpuni

“Berdasarkan himbauan kemarin disuruh bikin acara minimal tingkat Karesidenan. Lomba kami ini tingkat Jawa Timur, jadi perlu peralatan pendukung yang berkualitas, makanya perlu sewa hal tersebut."

Dirinya berharap ke depannya semoga pihak kampus memberikan informasi yang lebih jelas, tidak mendadak dan tak ada pemangkasan dana.

Sebagai informasi, sebelumnya pihak kampus mengadakan rapat koordinasi HSN dan Dies Natalis UNUGIRI ke-8 pada Sabtu (1/10) yang diadakan di ruang Auditorium Hasyim Asy’ari dan dihadiri Rektor Unugiri serta Ketua Pelaksana M Tsaqibul Fikri. Dalam rapat tersebut, Tsaqibul Fikri menjelaskan terkait adanya Rumpun Ormawa serta batas pengumpulan proposal kegiatan. Waktu itu, batas penyerahan proposal hanya satu Minggu. Seluruh proposal harus sudah terkumpul di rektorat. Namun hal tersebut nyatanya tidak berjalan sesuai dengan yang disampaikan. Yakni sampai batas waktu yang telah ditetapkan, hanya 2 proposal yang baru masuk.

“Ternyata belum semuanya proposal terkumpul dan kami beri perpanjangan lagi sampai tanggal 17 Oktober kemarin kan. Setelah itu kami tinggal dan kami serahkan langsung ke pihak rektorat," ungkap dosen yang akrab di sapa Pak Fikri tersebut saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis (3/11).

Terkait menanggapi keluhan mahasiswa tentang adanya intruksi rumpun oramawa yang mendadak, ketua pelaksana HSN dan Dies Natalis Unugiri ke-8 ini mengatakan, dibentuknya panitia HSN dan Dies natalis oleh kampus itu, satu minggu sebelum adanya rapat dengan Ormawa.

“Adapun dasar dibentukannya rumpun ormawa yakni berdasarkan evaluasi-evaluasi tahun kemarin. Dimana banyak acara kecil-kecil yang pihak kampus tidak tahu. Maka dari itu pihak pimpinan menginginkan gimana caranya kegiatan ini gebyarnya lebih dapat.” Tutupnya

Sementara itu, dari pihak Rektorat sampai saat ini, belum memberikan tanggapan terkait keluhan mahasiswa tersebut, juga termasuk alasan adanya pemangkasan dana kegiatan. (lst/zn/nv)

Posting Komentar

Posting Komentar