mJHEzxukdj31fhzMIHmiGai4Yfakiv2Yjgl83GlR
Bookmark

Nilai Sosial Film "Bebas"


arusgiri.com-Sabtu, (13/06/20). Dalam situasi yang mengharuskan jaga jarak dan tidak keluar rumah jika tidak benar-benar penting, sejumlah anggota LPM Spektrum mengisi malam minggu mereka dengan diskusi film virtual via Zoom. Dalam kesempatan tersebut, film yang diangkat adalah film "Bebas" dan dikaji bersama Pemimpin Umum LPM Spektrum periode 2018/2020, Lailatul Farikhah Al Isroiyyah.

Pemantik yang lebih akrab disapa Farikhah ini mengatakan, di bawah bendera Miles Film, Riri Riza bersama tandem produsernya, Mira Lesmana berhasil meluncurkan film yang bertajuk "Bebas" di tahun 2019. Film ini merupakan adaptasi drama komedi Korea berjudul Sunny (2011). Dengan mengambil latar tahun 90-an, ketika orde baru memasuki injury time, film ini menyuguhkan kehidupan yang sedikit banyak terpengaruh oleh pergolakan.

Kendati mengadopsi kisah remaja SMA dari film Korea berjudul “Sunny,” Farikhah mengakui film “Bebas” ini tetap orisinal sekaligus menyimpan nilai sosial, dan gaya hidup yang kental dan kerap ditemukan di Ibukota kala itu. Dengan plot maju-mundur, film ini menyuguhkan kisah antara lima remaja putri, yang merupakan siswi-siswi SMA negeri di Ibukota di era ’90-an, yang menyebut gengnya dengan nama "Bebas".

Farikha mengisahkan tokoh yang ada dalam film "Bebas" ini satu persatu. Mulai dari Vina Panduwinata yang diperankan oleh Marsha Timothy, Krisdayanti (Susan Bachtiar), Jessica (Indi Barends), Gina (Widi Mulia), sampai satu-satunya lelaki di geng tersebut bernama Jojo (Baim Wong).

"Ceritanya bermula ketika Vina merasakan ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya sebagai ibu rumah tangga, yang hanya melayani suami dan anaknya di rumah. Sampai di rumah sakit, Vina dipertemukan dengan teman SMA-nya, Krisdayanti yang tengah sakit keras dan divonis usianya tinggal beberapa bulan lagi. Menyadari hal itu, Kris pun mempunyai satu permintaan terakhir pada Vina untuk membuat reuni kecil bersama teman-temannya Geng Bebas. Vina pun langsung mengamini, dan berhasil mengumpulkan sahabat-sahabatnya, kecuali Suci," tutur Farikhah.

Farikhah juga menjelaskan nilai-nilai yang bisa diambil dari film tersebut. Diantaranya, kehidupan tidak selamanya diatas, dan sebaliknya. Seperti kehidupan 5 sahabat di atas. Kris yang dulu kuat dan melindungi teman-temannya, menjadi sakit bahkan divonis usianya tidak lama lagi. Gina yang awalnya kaya, saat sudah berkeluarga hidupnya justru menjadi kurang mampu, dan beberapa kondisi berbalik sahabat lainnya.

Selain itu film "Bebas" juga mengangkat isu-isu gender, bullying, pelecehan seksual, dan posisi perempuan dalam keluarga. Seperti Jojo saat dewasa tidak leluasa mengekspresikan identitas seksualnya. Atau beberapa tokoh perempuan, mulai dari Suci, Vina, sampai anaknya Vina sendiri yang mendapat perlakuan tidak pantas dari teman lawan jenis.

"Dari situ, film ini mampu menggambarkan peran perempuan dan menyampaikan sindiran dengan santai tentang isu seksual di kalangan remaja yang perlu menjadi perhatian serius untuk semua pihak termasuk pihak sekolah," Pungkasnya.
Posting Komentar

Posting Komentar