Oleh : A. Haris Mahmudi
ArusGiri.com - Kajian satu bulanan kembali digelar oleh pengurus Himpunan Mahasiswa Fakultas (HMF) Tarbiyah IAI Sunan Giri Bojonegoro sore tadi, Sabtu (02/03/19). Kajian yang berlangsung di gedung PCNU lantai dua itu diikuti oleh puluhan mahasiswa, baik dari prodi PAI maupun PGMI selingkup fakultas Tarbiyah. Berbeda dari sebelumnya, pada forum kali ke dua tersebut bertemakan Menanamkan Nilai Islami pada Remaja sebagai Generasi Negara dan Islam.
Fahmi Khumaini, dosen juga sekaligus narasumber pada kajian kali itu menyampaikan, seseorang tidaklah wajib memberi kebahagiaan terhadap orang lain, namun tidak mengganggu orang tersebut adalah suatu kewajiban.
Pembahasan lebih mendalam, Dosen lulusan pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta tersebut mengimplementasikan materi pembahasan pada sebuah kasus yang ada di Indonesia. Seperti halnya maraknya kasus korupsi. Koruptor bukanlah seorang yang tidak berpendidikan, tapi seseorang yang memang pintar dan berkependidikan. "Namun (dari kepintaran itu) tidak mereka terapkan dalam bentuk kemaslahatan bersama", ungkap dosen yang sering disapa pak Fahmi itu.
Rahayu Lestari Putri, salah satu peserta forum tersebut mengungkapkan sebuah pertanyaan, bagaimana dengan perkembangan teknologi yang ada, nilai-nilai islami dengan mudah ditanamkan.
Lebih lanjut, Pak Fahmi, menanggapi pertanyaan dari audien tersebut, nilai-nilai islam dan al Quran akan terasa baru (kontenporer) sesuai denga kondisi. Dalam perkembangan teknologi tidak terus berakibat negatif, namun bagaimana pemakai menyikapinya dengan nilai-nilai islam. "Penanaman nilai-nilai itu (islami) yang paling efektif salah satunya melalui forum seperti ini (kajian)", tuturnya.




Posting Komentar