Arusgiri.com-Nama Zakia Bidayatun Nikmah kembali disebut-sebut dalam acara
wisuda kemarin, Sabtu (15/09/8). Pasalnya, mantan ketua Majlis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) ini
berhasil meraih penghargaan skripsi terbaik dari seluruh wisudawan IAI Sunan
Giri Bojonegoro. Penghargaan tersebut tidak cuma-cuma diberikan kepada Zakia.
Ada banyak kriteria yang membuat Zakia layak mendapatkan penghargaan tersebut.
Dengan mengambil judul “Peran Pendidikan Agama Islam dalam
Rekonstruksi Anak Binaan di Lapas Khusus Anak Kelas 1” mahasiswi fakultas
Tarbiyah tersebut mampu menggarap tugas akhirnya dengan maksimal. Selain
skripsi itu dibuat dengan dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris,
Zakia juga bersedia bolak balik Bojonegoro – Blitar untuk melakukan
penelitian seputar pendidikan anak di lapas.
Menurut keterangannya, alasan dia mengambil penelitian dikawasan
lapas adalah banyaknya teman mahasiswa yang sudah melakukan observasi
di sekolah-sekolah ataupun di pesantren. Akan terlalu meinstrem jika dia juga
mengambil keputusan yang sama. karenanya, lapas menjadi pilihan untuk
dijadikan tempat penelitiannya.
“Banyak sebenarnya pendidikan di Bojonegoro yang menarik untuk di bahas, tapi sekali lagi semua tergantung selera masing-masing” tambah Zakia.
“Banyak sebenarnya pendidikan di Bojonegoro yang menarik untuk di bahas, tapi sekali lagi semua tergantung selera masing-masing” tambah Zakia.
Tiga bulan sebelum di blitar, Zakia sudah mengajukan penelitian di
lapas Bojonegoro. Ada sekitar enam sampai tujuh anak yang berada di lapas
tersebut. sayangnya, lapas itu merupakan lapas dewasa. bukan lapas yang di khususkan untuk anak-anak. lapas yang bertempat di Jl. Diponegoro itu hanya sebagai penitipan. jika masa tahanan sudah satu bulan, di pindah
ke Blitar, satu-satunya lapas
khusus anak-anak di jawa timur.
Penempatan di blitar tersebut di putuskan
pihak lapas setelah perjuangannya bolak balik dari surabaya-bojonegoro tiga
kali. Kemudian di alihkan ke Tuban dan Lamongan. Setelah di Tuban dan Lamongan
tidak membuahkan hasil, barulah Zakia di alihkan ke Blitar.
Zakia mengaku dapatkan banyak pengalaman setelah bertemu dengan
adik-adik binaan di Lapas Blitar. atas
saran Kalapas setempat, ia berkesempatan meneliti psikologi anak-anak. Masing-masing dari mereka
memiliki kepribadian dan masalah yang berbeda dan unik. Termasuk dari ABH (Anak Berhadapan Hukum). Bahkan, Zakia juga sempat
mencari orang tua dari salah satu anak yang berasal dari Bojonegoro, sehari sebelum tugasnya selesai.
untuk planing setelah lulus dari IAI Sunan Giri, Zakia Berharap bisa
meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi. Sebab di akui atau tidak, hampir
semua mahasiswa menginginkan kesempatan tersebut. Namun, semua kembali pada keadaan
dan kemauan.
“Motivasi terbesar yang mengantar sampai saat ini adalah orang tua,
para dekan dan rektorat yang selalu mendukung, dan tentunya seseorang yang
spesial.” Tambah Zakia diakhir wawancara
Posting Komentar