Oleh: Tadzkirotul Ulla
Arusgiri.com – Dialog Interaktif bersama Rektorat IAI Sunan
Giri berlangsung sebelum Kongres Mahasiswa ke XIV di Aula Ma’arif, Senin
(16/04/2018). Acara yang dilangsungkan oleh MPM (Majelis Permusyawaratan
Mahasiswa) IAI Sunan Giri merupakan agenda tahunan untuk menjaring aspirasi
mahasiwa.
Selama Dialog Interaktif tersebut tercatat sejumlah enam
mahasiswa mengajukan pertanyaan kepada rektorat. Pertanyaan yang dilontarkan
meliputi persoalan-persoalan kemahasiswaan, akademik, sarana dan prasarana
kampus, dan persoalan lainnya terkait proses perkuliahan.
Imroatul Azizah, Wakil Rektor III yang membidangi Sarana dan
Prasarana dalam jawabannya mengatakan pihaknya sendiri juga merasakan apa yang
menjadi keluhan-keluhan mahasiswa. Seperti halnya kerusakan LCD proyektor, AC,
kipas angin, Wi-Fi, dan kamar mandi. Dirinya menyampaikan pihak kampus masih
mengusahakan perbaikan untuk hal tersebut.
Terbatasnya sarana dan prasarana serta layanan kampus
menjadi perbincangan yang mendominasi. Menurut Imroatul Azizah persoalan
tersebut dikarenakan pembiayaan operasional kampus IAI Sunan Giri masih
mengandalkan uang SPP mahasiswa. Berbeda dengan perguruan tinggi negeri yang
banyak menerima bantuan dari negara. “Kelemahan kampus swasta, ya, seperti
itu,” ungkapnya.
Sementara itu, Abu Syukur, mahasiswa PGMI semester VI,
menyinggung persoalan terkait proses perkuliahan. Dirinya menyebutkan adanya
dosen yang kerap mengganti hari. Hal ini, menurutnya, menjadi kendala bagi
mahasiswa yang memiliki kegiatan lain di luar jam kuliah reguler. Selain itu,
lanjut meminta absensi mahasiswa tanpa hadir dalam kelas.
Sri Minarti selaku dekan Tarbiyah yang hadir dalam Dialog
Interaktif kali itu mengaku tidak pernah mendapat laporan terkait proses
perkuliahan, seperti pergantian hari kuliah reguler oleh dosen tertentu.
Kemudian, dirinya mengatakan akan melakukan koordinasi kembali dengan dosen dan
kaprodi.
Posting Komentar